Yang Tidak Pernah Cukup

:na

Aku ingin sekali dipulangkan waktu ke pelukanmu, namun selama ini, aku dan waktu selalu berselisih. Bukan perihal jarak, rindu atau hal-hal yang menyebabkan aku tak mampu merengkuhmu. Namun bagaimana waktu selalu mampu menghadirkan kesepian yang entah–hingga aku mampu mendengar bagaimana detik-detik terjatuh, bagaimana gir-gir di dalam jam tangan bergerak, bagaimana udara mengalir dari paru-paru menuju kepalaku; membentuk kata-kata (dan mengalir kembali menuju jemari, meniup pula aliran darah untuk mengetikkan kata-kata ini).

Seandainya waktu hendak menghadiahkan pertemuan sebentar lagi, aku ingin beberapa saat menghapal setiap puisi yang kutulis ketika menghabiskannya. Lalu biar waktu mengalah sejenak, ketika aku menjarahkan mereka pada bibirmu.

 

dps2013
ketika kesulitan kopi

6 Comments to “Yang Tidak Pernah Cukup”

  1. “…waktu selalu mampu menghadirkan kesepian yang entah–hingga aku mampu mendengar bagaimana detik-detik terjatuh, bagaimana gir-gir di dalam jam tangan bergerak, bagaimana udara mengalir dari paru-paru menuju kepalaku; membentuk kata-kata (dan mengalir kembali menuju jemari, meniup pula aliran darah untuk mengetikkan kata-kata ini)”
    ♥ it.

  2. Reblogged this on GO ONLINE and commented:
    mantapppp dahhh!!! salammm inspirasi 🙂

  3. menyapamu tanpa suara adalah yang bisa kulakukan… mengenal tanpa jabat erat.. meski tiada arti, kuingin berbagi cerita… salam kenal

Leave a comment